Jam Tangan Para Penjelajah Luar Angkasa

Sejak awal peradaban manusia ingin mengetahui apa saja yang ada di luar angkasa. Seiring perjalanan waktu, teknologi pun semakin berkembang sehingga akhirnya manusia dapat terbang dan menjelajahi luar angkasa. Umat manusia mulai berlomba-lomba dalam penjelajahan luar angkasa sejak Perang Dingin antar Blok Barat dan Blok Timur pada abad ke-20, saat itulah masa-masa yang disebut Space Race berlangsung.

Seringkali dalam misinya para astronaut, kosmonaut, taikonaut, spasionaut, dan antariksawan lainnya perlu untuk menghitung waktu, baik itu waktu di bumi maupun menghitung sisa waktu yang diperlukan. Satu kisah yang terkenal sampai difilmkan dari Apollo 13 menceritakan bagaimana para astronaut menghitung sisa waktu 14 detik sebelum persediaan oksigen di pesawat mereka habis. Hal-hal seperti itu tentu menekankan pentingnya jam tangan dalam misi luar angkasa. Selanjutnya berikut akan dijelaskan beberapa jam tangan yang menemani para antariksawan dalam misi-misinya.

I

Yuri Gagarin

Uni Soviet pun akhirnya menjadi yang pertama yang menerbangkan manusia ke luar angkasa. Pada 12 April 1961 Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang terbang ke luar angkasa dan mengelilingi bumi dengan wahana antariksa Vostok 1. Ditengarai bahwa kemungkinan besar dalam misinya Gagarin mengenakan jam tangan Sturmanskie yang merupakan jam tangan para pilot Soviet, meski ada juga yang mengatakan Pobeda atau Rodina. Sayang sekali Yuri Gagarin sendiri tidak sempat membuat klarifikasi karena ia meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 27 November 1968. Desain Sturmanskie ini cenderung utilitarian dan sederhana mengingat jam-jam seperti itulah yang diproduksi Rusia pada saat itu. Selain Gagarin, Valentina Tereshkova sebagai wanita pertama yang ke luar angkasa juga dikabarkan memakai Sturmanskie.

Lantas, bukankah artinya jam yang dipakai Gagarin menjadi jam pertama yang ke luar angkasa? Ternyata tidak. Gelar itu justru disematkan pada Pobeda. Mengapa bisa begitu? Ternyata sebelum Uni Soviet menerbangkan manusia ke luar angkasa, mereka beberapa kali mencobanya dengan hewan, dan suatu saat ada seseorang yang iseng memasang jam tangan pada hewan tersebut.

Jam Chronograph Strela

Satu bulan sebelum penerbangan Vostok 1, seekor anjing bernama Chernushka terbang dengan wahana antariksa Korabl-Sputnik 4 menempuh rute yang kemudian hari juga akan ditempuh Gagarin. Secara diam-diam, dr. Abram Genin dari Institut Kedokteran Penerbangan dan Luar Angkasa Uni Soviet menyematkan pada Chernuska jam tangan Pobeda yang ia dapatkan saat ia lulus dari kemiliteran. Hal itu dilakukan karena ia sudah bosan dengan jam itu namun jam tersebut tetap awet dan berfungsi. Genin berharap ia tak akan melihat jam itu lagi, namun dengan suksesnya misi Korabl-Sputnik 4 sampai kembali ke bumi, jam yang terpasang pada Chernuska itu kemudian dikembalikan kepada Genin karena pada jam tangan Pobeda tersebut terukir namanya. Genin sendiri akhirnya mendapat teguran keras dikarenakan diam-diam menaruh barang di luar daftar barang yang diperbolehkan untuk dibawa ke luar angkasa. Jam yang awalnya ingin disingkirkan itu pun akhirnya tetap dipakai Genin untuk seterusnya.

Alexey Leonov mengenakan chronograph Strela pada 18 Maret 1965 sebagai manusia pertama yang melakukan EVA (Extra Vehicular Activities) atau kegiatan di luar pesawat luar angkasa. Perlu diingat bahwa situasi di angkasa luar merupakan situasi yang lebih ekstrim dibandingkan di dalam pesawat sehingga memerlukan ketahanan lebih untuk dapat berada di luar pesawat luar angkasa. Jam tangan Strela yang dijuluki Speedmaster dari Rusia ini bahkan terus dipakai selama dua puluh tahun ke depan sampai versi aslinya berhenti diproduksi. Pada misi-misi antariksa Rusia lain jam tangan seperti Poljot, Sekonda, dan OKEAH juga dipakai oleh para kosmonaut Uni Soviet.

II

Omega Speedmaster

Sementara itu, di sisi dunia lain Amerika Serikat yang menjadi saingan Uni Soviet juga ikut berlomba menerbangkan manusia ke luar angkasa. John Glenn sebagai manusia pertama yang mengorbit bumi mengenakan TAG Heuer, namun bukan dalam bentuk jam tangan pada umumnya, melainkan berupa stopwatch yang dipasang pada elastic band. Selanjutnya juga ada Scott Carpenter yang mengenakan Breitling Navitimer Cosmonaute serta Gordon Cooper yang mengenakan Bulova Accutron. Untuk Bulova Accutron sendiri juga digunakan sebagai jam pada pesawat luar angkasa saat itu. Omega Speedmaster mulai dipakai sejak tahun 1962 oleh Wally Schirra dan belakangan baru terkualifikasi oleh NASA sebagai satu-satunya jam tangan untuk setiap misi luar angkasa baik luar maupun di dalam pesawat tahun 1965 sampai sekarang, termasuk misi Apollo 11 ke bulan yang tersohor.  Satu hal yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah bahwa dikatakan Omega Speedmaster yang pertama kali dipakai di permukaan bulan adalah milik Buzz Aldrin, orang kedua yang menginjakkan kaki di bulan. Hal itu disebabkan karena Neil Armstrong sebagai orang yang pertama meninggalkan jam tangannya sebagai ganti jam di pesawat yang rusak.

Seiko 6139 Pogue

Tersertifikasinya Omega Speedmaster bukan berarti para astronot hanya mengenakan Omega Speedmaster saja dalam misi luar angkasa mereka. Rolex GMT Master beberapa kali dipakai oleh para astronot, salah satunya Alan Shepard. Sebenarnya, Alan Shepard merupakan astronaut Amerika Serikat pertama yang ke luar angkasa, namun saat itu ia diketahui tidak mengenakan jam tangan. Kemudian Shepard ikut lagi kali ini pada misi Apollo 14 sekaligus mencatatkan waktu moonwalk pertama sembari mengenakan Rolex GMT Master beserta Omega Speedmaster. Selain itu juga ada Seiko 6139 “Pogue” yang dikenakan William Pogue pada misi Skylab 4.

III

Thomas Reiter terlihat menggunakan Casio DW-5900

Dampak quartz revolution ternyata juga merambah pilihan jam tangan untuk misi-misi luar angkasa, terutama sejak munculnya jam tangan digital. Biasanya jam tangan digital ini pada awalnya dipakai bersamaan dengan jam-jam yang tersertifikasi sebelumnya, sebelum pada akhirnya jam tangan itu sendiri tersertifikasi. Jenis yang paling terkenal adalah Timex Ironman Trilathon DATA LINK serta Casio G-Shock. Reputasi G-Shock yang tahan banting di segala situasi berlaku pula dalam penerbangan luar angkasa. Beberapa kali terlihat foto para astronot yang beraktivitas sembari mengenakan G-Shock. Sampai saat ini NASA telah mensertifikasi model DW-5600c, DW-5600E, DW-5900, serta DW-6900 untuk aktivitas di dalam pesawat luar angkasa. Jam tangan mekanikal juga tetap dipakai. Selain Omega Speedmaster, juga ada Waltham, Sinn 142 yang juga dipakai pada penerbangan pesawat ulang alik Challenger yang naas, Fortis yang menjadi jam tangan resmi Roscosmos sejak 1994 (badan antariksa Rusia), Seiko Spacewalk yang menggunakan movement Spring Drive, dan juga FIYTA yang selalu menjadi andalan taikonaut-taikonaut Tiongkok termasuk saat EVA.

FIYTA Men Aeronautics Shenzhou 9th Memorial

Dari G-Shock yang terjangkau hingga Omega Speedmaster yang tergolong mewah, semuanya mempunyai satu kesamaan: tangguh dalam situasi yang ekstrim di angkasa luar sana. Menjadi antariksawan memang kesempatan bagi mereka yang terpilih, namun semua orang dapat memiliki jam tangan yang tangguh dalam koleksi mereka. Sungguh suatu hal yang mengagumkan bila kita mengingat fakta bahwa jam tangan yang kita miliki dapat diandalkan bahkan oleh para antariksawan sekalipun.

 

 

 

 

 

 

 

DJO/jamtangan.com

Total
0
Shares
Previous Article

Sepak Terjang Fossil dengan Jam Swiss Made

Next Article

Memahami Fungsi Bezel Pada Diver's Watch

Related Posts
Total
0
Share